gravatar

Areal Peresapan Air Hujan

Metode pembuatan areal peresapan air hujan merupakan koreksi perkembangan akhir-akhir ini dimana permukaan tanah pekarangan baik di perkotaan, pinggiran meupun pedesaan dilapisi dengan concrete paving block (konblok) yang dipasang rapat (Gambar 1a) atau dengan plesteran dari semen dan pasir. Hal ini berdampak pada penurunan koefisien resapan air hujan ke dalam tanah.

Oleh karena itu perlu dilakukan koreksi dengan cara menutup perkerasan tanah dengan rumput atau bila diperlukan perkerasan dapat menggunakan porous paving block atau grass block (gambar 1b). Grass block dapat dipakai pada areal parkir, areal untuk pejalan kaki dan sebagainya.

Di pedesaan masyarakat memanfaatkan halaman rumahnya untuk mengeringkan hasil pertanian, misalnya, padi dan kacang-kacangan. Cara yang ditempuh adalah dengan membuat lantai jemur berupa plesteran dari semen dan pasir. Pada musim hujan, air hujan sama sekali tidak dapat meresap ke dalam tanah. Untuk itu maka disarankan untuk memasang porous paving block selebar 1 meter sebagai bingkai di sekeliling lantai jemur sehingga air hujan yang mengalir dari lantai jemur dapat meresap ke dalam tanah.

Sumber: Agus Maryono dan Edy Nugroho Santoso (2006). :Metode Memanen dan Memanfaatkan Air Hujan untuk Penyediaan Air Bersih, Mencegah Banjir dan Kekeringan. Jakarta: Kantor Kementerian Lingkungan Hidup.

Daftar Isi Basyabook

Follow Me on Twitter

My Skype

My status

Ocehan @basya999

Ngobrol Yuk...

My Google Talk

Artikel Basya World