RANGKUMAN BUKU ”DASAR-DASAR PROSES BELAJAR MENGAJAR” NANA SUDJANA
Salah satu kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh guru adalah kemampuan dalam merencanakan dan melaksanakan proses belajar mengajar. Belajar dan mengajar terjadi saat berlangsungnya interaksi antara guru dengan siswa untuk mencapai tujuan pengajaran.
Pengajaran pada dasarnya adalah suatu proses, terjadinya interaksi guru siswa melalui kegiatan terpadu dari dua bentuk kegiatan. Yakni kegiatan belajar siswa dengan kegiatan mengajar guru. Dalam proses pengajaran terdapat empat komponen utama, yang perlu diatur dan dikembangkan sedemikian rupa sehingga semua komponen saling berhubungan dan mempengaruhi satu sama lain. Keempat komponen tersebut adalah tujuan, bahan pelajaran, metode dan alat, serta penilaian.
Dalam kegiatan belajar-mengajar membutuhakan cara agar bahan ajar yang disampaikan guru sampai kepada siswa. Metode mengajar adalah cara yang digunakan guru dalam mengadakan interaksi antar guru dengan siswa. Metode mengajar beraneka ragam jenisnya dan setiap metode mengajar ada kelemahan dan kelebihannya mesing-masing.
Jenis-Jenis Metode Mengajar
A.Metode ceramah
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan metode ceramah:
1.Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan: tujuan yang akan dicapai,materi dan buku yang akan disampaikan. Alat, fasilitas, dan waktu yang ada. Jumlah siswa serta tingkat kemampuannya, kemampuan guru, metode yang akan dijadikan perpaduan dengan metode ini.
2.Tahap-tahap yang harus ditempuh:
a.Tahap persiapan, guru harus menciptakan kondisi belajar yang baik sebelum proses belajar mengajar dimulai
b.Tahap penyajian, guru menyampaikan bahan ajar
c.Tahap aosiasi (komparasi), diberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
d.Tahapgeneralisasi, tahap penyimpulan.
Metode ceramah baik digunakan apabila akan mengajarkan topik baru, tidak ada sumber pelajaran pada siswa, dan jumlah siswa yang banyak.
B.Metode Tanya Jawab
Hal-hal yang penting untuk diperhatikan:
1.Tujuan yang akan dicapai: untuk mengetahui kemampuan siswa dalam penguasaan materi, untuk menstimulasi kemampuan berpikir siswa, umtuk memberi kesempatan kepada siswa mengajukan hal yang belum dimengerti.
2.Pada dasarnya ada dua jenis pertanyaan:
a.Pertanyaan ingatan, untuk menetahui sejauh mana paengetahuan siswa. Biasanya berbentuk: apa, kapan, diman, berapa, siapa dan sejenisnya.
b.Pertanyaan pikiran, umtuk menetahui sejauhmana cara berpikir siswa dalam menanggapi suatu persoalan. Biasanya berbentuk: mengapa dan bagaimana.
Metode tanya jawab biasanya dipakai apabila: mengulang bahan pelajaran, membangkitkan siswa belajar, serta jumlah siswa tidak terlalu banyak.
C.Metode Diskusi
Hal-hal yang diperhatikan dalam metode diskusi:
1.Persiapan diskusi: tujuan diskusi harus jelas dan tegas, jumlah peserta harus disesuaikan, penentuan dan perumusan masalah harus jelas.
2.Pelaksanaan diskusi
a.Membuat struktur kelompok (ketua, skretaris dan anggota).
b.Merangsang seluruh peserta untuk berpartisipasi.
c.Mencatat pokok-pokok diskusi.
d.Menghargai setiap pendapat.
e.Menciptakan situasi yang menyenangkan.
D.Metode Tugas Belajar dan Resitasi
1.Tugas sangat bervariasi, seperti: tugas meneliti, tugas menyusun laporan, tugas motorik, tugas dilaboratorium, dan lain-lain.
2.langkah-langkah dalam menggunakan metode ini:
a.Tahap pemberian tugas
Tugas yang diberikan kepada siswa hendaknya mempertimbangkan: tujuan yang akan dicapai, jenis tugas yang jelas dan tepat guna, sesuai dengan kemampuan siswa. Terdapat sumber yang dapat membantu siswa, waktu yang cukup.
b.Langkah pelaksanaan tugas: bimbingan/pengawasan oleh guru, diberikan dorongan agar siswa mau melaksanakannya, dan dianjurkanpada siswa mencatat hasil pekerjaannya dengan baik dan sistematis.
c.Fase pertanggungjawaban tugas: laporan siswa dapat berupa lisan maupun tulisan, terdapat diskusi tentang itu, penilaian hasil tugas siswa.
E.Metode kerja kelompok
Mengandung pengertian bahwa siswa dalam satu kelas dipandang sebagai satu kesatuan (kelompok) tersendiri ataupun dibagi atas kelompok-kelompok kecil (sub kelompok).
Untuk mencapai hasil yang baik, maka faktor yang harus diperhatikan adalah:
Perlu adanya motif (dorongan) untuk bekerja oleh setiap anggota.
Persaingan yang sehat antar kelompok biasanya mendorong anak untuk belajar.
Situasi yang menyenangkan antaranggota banyak menentukan berhasil tidaknya suatu kelompok.
F.Metode Demonstrasi dan Eksperimentasi
Suattu metode yang cukup efektif karena membantu para siswa mencari jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan data yang benar. Sehingga yang dimaksud adalah metode yang memperlihatkan bagaimana terjadinya proses sesuatu. Metode ini digunakan apabila ingin menetahui tenteng: Bagaimana proses mengaturnya., Bagaimana proses membuatnya, Bagaimana proses bekerjanya, Bagaimana proses menggunakannya, Bagaimana proses mengetahui kebenarannya, Terdiri dari apa, dan Cara mana yang paling baik.
G.Metode Sosiodrama (role-playing)
Metode sosiodrama dan role-playing dapat dikatakan sama artinya, dan dalam pemakaiannya sering disilihgantikan. Sosiodrama pada dasarnya mendramatisasikan tingkah laku dalam hubungannya dalam masalah sosial.
Tujuan yang diharapkan adalah siswa dapat membagi bagaimana membagi tanggung jawab, belajar bagaimana mengambil keputusan dalam situasi kelompok secara spontan., serta dapat merangsang kemampuan berpikir dan memecahkan masalah.
H.Metode Problem Solving
Merupakan suatu metode berpikir karena dalam problem solving dapat menggunakan metode-metode lainnya, dari mencari data sampai pada penarikan kesimpulan. Langkah-langkahnya adalah:
Adanya masalah yang jelasu untuk dipecahkan.
Mencari data yang dapat digunakan untuk memcahkan masalah tersebut.
Membuat jawaban sementara untuk masalah tersebut (hipotesa) berdasarkan data yang diperoleh.
Mengujji hipotesa tersebut apakah sesuai atau tidak.
Penarikan kesimpulan atas jawaban tersebut.
I.Metode Sistem Regu (Team Teaching)
Metode mengajar yang dua orang guru atau lebih bekerjasama untuk mengajar sebuah kelompok siswa. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam metode ini:
Harus ada program pelajaran yang tersusun sehingga betul-betul jelas dan terarah.
Pembagian tugas tiap topik pada masing-masing guru sehingga masalah bimbingan pada siswa dapat terarah dengan baik.
Setiap anggota dalam satu regu harus mempunyai pandangan/pengertian yang sama.
J.Metode Laihan (drill)
Digunakan untuk memperoleh suatu ketangakasan atau keterampilan dari apa yang telah dipelajari. Metode ini wajar digunakan untuk hal-hal yang bersifat motorik, untuk memilih kecakapan mental, untuk memilih hubungan dan tanggapan.
Prinsip dan petunjuk menggunakan metode tersebut:
Siswa harus mempunyai pengertian yang mendalam sebelum latihan.
Latihan awal sebaiknya bersifat diagnosa.
Latihan tidak perlu terlalu lama, yang penting rutin.
Disesuaikan dengan kemampuan siswa.
Proses latihan hendaknya mendahulukan hal-hal yang esensial dan berguna.
K.Metode Karyawisata (Field-rip)
Karyawisata disini mengandung arti kunjungan ke luar kelas dalam rangka belajar.karyawisata tidak harus mengunjungi tempat yang jauh dari sekolah dan tidak memerlukan waktu yang lama.
Dalam perencanaannya, harus terlebih dahulu merumuskan tujuan karyawisatanya, menetapkan objek yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, menetapka lamanya karyawisata tersebut, menyusun rencana belajar bagi siswa selama berkaryawisata, merencanakan pula peralatan yang dibutuhkan.
L.Metode Resource Person
Yang dimaksud adalah orang lain (bukan guru) memberikan pelajaran kepada siswa, yang diharapkan memiliki kelebihan khusus. Orang tersebut dapat dikunjungi tempat ia bekerja ataupun sebaliknya. Beberapa hal yang harus diperhatikan: tujuan yang ingin dicapai, materi apa yang akan disajikan kepada siswa, orang yang dijadikan Resourcenya, waktu yang dibutuhkan dan lain sebagainya.
M.Metode Survei Masyarakat
Pada dasarnya surveimerupakan cara untuk memperoleh informasi atau keterangan dari sejumlah unit tertentu dengan jalan observasi dan wawancara. Masalah-masalah yang dipelajari dalam survei adalah masalah-masalah dalam kehidupan sosial
Observasi adalah pengamatan terhadap gejala atau tingkah laku tertentu dari objek yang diselidiki baik dalam situasi fakta maupun situasi buatan. Sedangkan wawancara adalah komunikasi langsung antara pewawancara (interviewer) dengan orang yang diwawancarai untuk mendapatkan informasi.
N.Metode Simulasi
Suatu metode untuk menjelaskan sesuatu (bahan ajar) melalui perbuatan yang bersifat pura-pura atau melalui proses tingkah laku tiruan atau bermain suatu peran yang dilakukan seolah-olah dalam keadaan yang sebenarnya. Metode ni bertujuan untuk: melatih keterampilan tertentu, memperoleh pemahaan tentang suatu konsep atau prinsip, melatih dalam memecahkan masalah, meningkatkan keaktufan belajar, memberi motivasi belajar, melatih dalam bekerjasama, menumbuhkan daya kreatif.
Dalam praktek mengajar sangat sulit bila hanya menggunakan satu metode mengajar. Kombinasi penggunaan dari beberapa metode mengajar merupakan keharusan dalam praktek mengajar. Kombinasi metode mengajar antara dua sampai tiga metode mengajar merupakan suatu keharusan dalam proses belajar-mengajar.
Selain metode, alat peraga juga ikut menentukan tingkat hasil yang dicapai. Alat bantu pengajaran atau lebih popular disebut alat peraga pengajaran menjadi bagian integral dari proses belajar-mengajar terutama dalam metode mengajar. Alat peraga dalam mengajar memgang peranan penting sebagai alat bantu untuk menciptakan proses belajar-mengajar yang efektif. Setiap proses belajar-mengajar ditandai dengan adanya beberapa unsur anatara lain: tujuan, bahan metode dan alat, serta evaluasi. Unsur metode dan alat merupakan unsur yang tidak bisa dilepaskan satu dengan yang lainnya yang berfungsi sebagai cara atau teknik untuk mengantarkan bahan pelajaran agar sampai kepada siswa.
Namun semua itu tidak akan bisa berhasil sesuai dengan apa yang diharapakan bila tidak mempunyai cara yang efektif atau taktik untuk melaksanajan kegiatan belajar-mengajar. Strategi mengajar merupakan politik atau taktik yang digunakan guru dalam melaksanakan atau praktek mengajar di kelas secara sistemik dan sistematik. Sistemik mengandung arti bahwa setiap komponen belajar-mengajar saling berkaitan satu dengan yang lain sehingga terorganisasi dengan baik dalam mencapai tujuan. Sedangkan sistematikmerupakan langkah-langkah yang dilakukan guru pada waktu mengajar berurutan secara rapi dan logis sehingga mendukung tercapainya tujuan.
Proses belajar mengajar dalam prakteknya menempuh tiga tahapan yang saling berkaitan dan berurutan, prainstruksional, instruksional, dan evaluasi/tindak lanjut. Pada tahap instruksional, guru dapat menggunalan beberapa model atau pendekatan mengajar. Model atau pendekatan mengajar umumnya berada diantara dua kutub. Yakni kutub yang berorientasi kepada guru dan kutub yang berorientasi kepada siswa. Model mengajar yang berorientasi kepada guru diantaranya model ekspositeri atau model informasi. Sedangkan model yang berorientasi kepada siswa diantaranya model inquiry dan model interaksi social. Meskipun model yang berorientasi kepada siswa dipandang lebih baik, namun penggunaan model mengajar sangat bergantung pada guru itu sendiri. Disamping perlunya guru menetapkan model mengajar yang dipandang tepat, proses belajar-mengajar memerlukan upaya lain dari guru yakni penggunaan prinsip mengjar seperti motivasi, korelasi dan integrasi, kooperasi dan kompetisi, aplikasi dan transformasi, serta individualitas.