Archives

gravatar

Jejaring FaceBook dan Lampu Dunia !

Hmmmm.. Yups,, soal jejaring sosial. Memang tidak disangka bahwa membuat koneksi akan membentuk jaring. “Make one connection and you got network”. Dibawah ini ada satu hal menarik tentang visualisasi jejaring dari facebook.

Peta jejaring FaceBook

Peta diatas itu memperlihatkan bagaimana jejaring yang dibuat oleh penggunan FaceBook yang hingga kini sudah memiliki pengguna sebesar 500 juta orang lebih (status Desember 2010). Peta diatas dibuat oleh Paul Buttler, intern on Facebook’s data infrastructure engineering team.

Visualisasi data itu sama saja seperti fotografi. Alih-alih memulai dengan kanvas kosong, Anda bisa memanipulasi lensa yang digunakan untuk menyajikan data dari sudut tertentu.

Bila datanya adalah sebuah data grafik jejaring sosial dari 500 juta orang, maka akan ada banyak lensa di mana Anda dapat melihatnya. Salah satu yang mengusik rasa ingin tahu si Paul pembuat gambar ini adalah lokalitas persahabatan. Paul tertarik melihat bagaimana geografi dan batas politik yang terkena dampak di mana orang tinggal relatif berjauhan terhadap teman-teman mereka. Paul menginginkan visualisasi yang akan menunjukkan yang kota-kota memiliki banyak persahabatan di antara mereka.

Diawali dari kawan sekitar

Akhirnya si Paul memulai dengan mengambil sampel sekitar sepuluh juta pasang teman-teman dari Apache Hive, data gudang yang ada di facebook. Dia memulai dengan menggabungkan data tersebut dengan kota saat ini masing-masing pengguna berada dan menyimpulkan jumlah teman antara setiap pasangan kota. Lalu dia menggabungkan data dengan bujur dan lintang dari kota masing-masing.

Pada saat itu, Paul juga memulai menjelajahi secara dalam “R” (nama software), sebuah perangkat lunak open-source statistik lingkungan. Sebagai sebuah pemeriksaan keabsahan (sanity check), Paul mengeplot pada beberapa titik lintang dan bujur. Untuk sementara paul cukup lega, apa yang terlihat adalah kira-kira garis besar dunia. Berikutnya dia menghapus titik-titik dan merencanakan garis antara titik-titik. Setelah beberapa menit melakukan rendering, gumpalan putih besar muncul di tengah peta. Beberapa tepi luar gumpalan yang samar-samar mirip dengan benua, tapi jelas bahwa terlalu banyak data yg dipakai untuk mendapatkan hasil yang menarik hanya dengan menggambar garis. Akhirnya Paul berpikir bahwa membuat garis semi-transparan akan melakukan trik, tapi dia cepat menyadari bahwa perangkat grafiknya tidak bisa menangani cukup banyak nuansa warna untuk itu untuk bekerja dengan cara yang diinginkan.

Sebaliknya Paul menemukan cara untuk mensimulasikan efek yang diinginkan. Dia memastikan bobot untuk setiap pasangan kota sebagai fungsi jarak Euclidean diantara mereka dan jumlah teman diantara mereka. Lalu diplot garis antara pasangan berat, sehingga pasangan kota dengan persahabatan yang paling di antara mereka digambar di atas yang lain. Paul akhirnya menggunakan jalan warna dari hitam menjadi biru putih, dengan warna setiap baris yang tergantung pada beratnya. Dia juga mengubah beberapa garis untuk membungkus di sekitar gambar, daripada yang membentang lebih dari separuh di seluruh dunia.

Lampu Dunia.

Mungkin anda pernah melihat peta lampu-lampu di dunia ini bila dilihat pada malam hari. Peta lampu dunia (Earth Light) ini dibuat oleh NASA pada 27 November 2000. Peta ini dibuat dari foto satelit yang diambil pada malamhari. Sehingga yang terlihat hanyalah lampu-lampu kota di Dunia. Dan kalau dibandingkan antara peta lampu dengan peta pertemanan ini ternyata sangat menarik.














Kedua peta itu sangat mirip !!

Coba perhatikan Indonesia. Negeri ini walaupun redup tidak memiliki lampu (yang mungkin menandakan kurangnya supply listrik dari PLN) tetapi sangat terang berkilau pada jaringan sosial. Indonesia memiliki jumlah pengguna facebook yang cukup besar. Bahkan sudah menjadi negara ketiga terbesar pengguna FaceBook.

Jadi memang benar bahwa orang Indonesia itu memang sangat suka sekali berteman ?

Jadi temenku yook !!! hehe

gravatar

You and Network [Kamu dan Jejaring]

  • If you do not know, but you know how to find it …. just find by “yourself”.
  • If you do not know, but you know to whom to ask … then ask “your network”.
  • If you do not know and you do not know to whom to ask … then ask the “global network”.

So . share this article and see how wonderful network …. !!

Dunia sekarang adalah dunia berbagi (Sharing) bukan sekedar dunia tukar menukarExchange) (

If you do not know, but you know how to find it …. just find by “yourself”.

Kalau kamu ngga tahu, tetapi kamu tahu dimana mencarinya …
carilah sendiri !

Mencari sendiri sendiri seringkali akan mendapatkan lebih dari yang dicari. Ketika mencari sendiri banyak pengalaman yang dapat dipakai untuk belajar tentang hal yang dicari maupun teknik mencarinya. Sehingga semakin sering kita berusaha sendiri maka akan semakin cepat kita menemukannya. Dengan demikian coba usahakan sendiri dulu supaya tidak tergantung pada orang lain.

If you do not know, but you know to whom to ask … then ask “your network”.

Kalau kamu ngga tahu, tapi kamu tahu siapa yg harus ditanya …
tanyakan ke rekan-rekan jaringanmu !

Nah, ketika mencari sendiri tentunya banyak sekali kendalanya. Salah satunya adalah kondisi dimana suatu saat kita sendiri tidak tahu dimana harus mencarinya. Kawan, kerabat, saudara, sahabat dan kolega lingkungan profesi yang kita kenal di sekeliling kita merupakan tempat yang sangat tepat untuk bertanya. Untuk itu perlu sekali mempunyai teman yang cukup banyak, sehingga akan cukup banyak tempat kita bertanya. Kita juga harus tahu kelebihan dan kelemahan teman kita, sehingga kita dapat “sharing” (berbagi) pengetahuan.

“Your Network” adalah anda dan kerabat anda yang saling kenal, saling tahu, dimana identitas satu dengan yang lain diketahui atau dapat dengan mudah diketahui. Misalnya lingkungan profesi, sesama anggota pecinta alam, sesama anggota club, sesama asal Madura, teman satu gereja, teman satu vihara, teman satu masjid …. dll. Jadi ikutlah aktif didalam lingkungan anda, karena mereka semua ini akan dengan senang hati membantu kita. Namun tentunya kita juga harus berusaha menciptakan atau menumbuhkan suasana
saling membantu. “Helpfull environment” ini harus kita usahakan bersama didalam ‘network’, tidak mungkin dikerjakan sendirian.

If you do not know and you do not know to whom to ask … then ask the “global network”.

Kalau kamu ngga tahu, dan kamu ngga tahu kepada siapa harus bertanya …
tanyakan ke “global network” !

Keterbatasan selalu saja ada, bahkan teman, kerabat, juga kolega seprofesi kitapun punya keterbatasan ….emangnye superman ! Maka saatnya anda masuk ke “Global Network“.

Dalam ‘global network‘ ini kita bahkan tidak tahu siapa yang akan kita tanyai, kita tidak tahu bagaimana mau bertanya karena lingkungan ‘network‘ sekeliling kita sudah tidak ada lagi yang dapat membantu. Yang kita tahu sekarang hanyalah ‘virtual world‘, disinilah kita dapat bertanya. Ada yang berupa ‘webpage‘ maupun ‘WebBlog’ dalam bentuk forum diskusi, ‘chatting room‘, juga ada mailing list (yang ini dapat juga ‘your network’ karena sudah saling kenal, namun tidak jarang mailing list ini berisi orang yang anda tidak kenal sama sekali, bahkan ada menggunakan ‘nick name’ (nama samaran), ada juga ‘news group’ yang kebanyakan sudah dikelompokkan sesuai dengan minat anggotanya.

Banyak sekali yang akan kita dapatkan dalam “global network” ini, termasuk ilmu, informasi, serta dapat juga melontarkan pertanyaan maupun ikut membantu menjawab pertanyaan orang lain yang seringkali tidak kenal. Dan akan terjadi .. “sharing knowledge” ..

Dengan demikian ketika ‘network‘ kita sudah tidak dapat membantu, maka “global network” merupakan dunia virtual yang tepat untuk berdiskusi atau bertanya.

Menurut Chairman CEO Chevron Kenneth T. Derr di tahun 1999, dengan sharing knowledge maka dalam 7 tahun Chevron telah menghemat biaya sebesar 2 Billion USD setiap tahun dari 9.4 ke 7.4 Billion USD. Dan sudah dimulai sejak tahun 1990.

Nah bayangkan seandainya kita dapat selalu sharing knowledge ini secara nasional maupun mengglobal tentunya akan terjadi efisiensi yang cukup besar juga dan akan sangat berarti bagi seluruh umat manusia. karena mengurangi pemborosan.

Of all the initiatives we’ve undertaken at Chevron during the 1990s, few have been as important or as rewarding as our efforts to build a learning organization by sharing and managing knowledge throughout our company.

In fact, I believe this priority was one of the keys to reducing our operating costs by more than $2 billion per year – from about $9.4 billion to $7.4 billion – over the last seven yea Speech by Kenneth T. Derr (Chairman of the Board and Chief Executive Officer Chevron Corporation) January 11, 1999

Yang jauuh lebih penting coba dulu sendiri !

Namun tentunya seandainya “global network” tidak dapat memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan kita .. Kita harus kembali ke diri sendiri, mencari jawaban sendiri karena kita mempunyai tanggung jawab atas diri kita sendiri. Dan jangan lupa ‘sharing‘ hasilnya .. Dan berbagilah ilmu dengan yang lain.

Berbagi ilmu bisa saja dengan menuliskan dalam sebuah catatan blog, homepage, maupun membuat dan menulis artikel di media cetak, … kalo bruntung dapet uang saku euy !.

So …. share your knowledge and see how wonderful network …. !!

Daftar Isi Basyabook

Follow Me on Twitter

My Skype

My status

Ocehan @basya999

Ngobrol Yuk...

My Google Talk

Artikel Basya World