Longsoran dan Danau, Akibat Gempa dan Patahan
Longsoran yg dipicu gempa.
Gambar disebelah ini memperlihatkan tempat-tempat yg memilki lereng curam. Peta ini dibuat oleh BAISDA Jogja (Badan Informasi Daerah). Perhatikan warna merah merupakan daerah yg lerengnya curam, sedangkan warna hijau daerah yang landai. Di bagian tengah ada kotamadya Jogja dan Bantul berwarna hijau, artinya lerengnya landai kurang dari 8% atau kurang dari 5 derajat. Di sebelah timur dan barat berupa perbukitan dengan lereng curam.
Nah sekarang dibandingkan dengan peta longsoran yg ada. Coba perhatikan lokasi longsoran yg dijumpai oleh Bu Doktor Rita ‘Longsorwati’ ini. Ternyata dibagian timur pegunungan ini terpadat longsorannya. Sedang di bagian barat tidak dijumpai longsoran. Ingat nggak ? beberapa tahun lalu Bu Rita ini juga menangani longsoran di daerah Kulon Progo, namun alhamdulillah, kali ini di Kulon Progo aman dari bencana longsor yg dipicu gempa. Kenapa hayoo ? Iya karena longsoran di Kulon Progo dipicu oleh curah hujan yg tinggi !
OK, kita tengok lagi gambar di atas. Terlihat bahwa memang longsoran (Rock Slide) serta jatuhan (Rock Fall) banyak sekali terjadi pada lereng-lereng yg kritis ini disekitar pusat gempa. Dengan demikian kita tahu bahwa longsoran-longsoran itu memang benar dipicu oleh gempa. Di Pantai Parag tritis anda dengan mudah melihat jatuhan (rock fall) di dinding bukit sebelah timur pantai.
Longsoran yg menyebabkan rumah turun hingga 8 meter !
Mungkin ada yg bertanya-tanya, bagaimana longsoran ini terjadi ? Aku yakin, trus ada yang pingin tahu apakah tanah yg turun ini bisa membentuk danau akibat tanah yg turun ini ? Loh wong contohnya memang ada kok. Di sepanjang patahan Sumatra terdpat dua danau besar yg sangat terkenal akibat pergeseran patahan Sumatar. Jangan-jangan diJogja juga begitu nantinya.
Jangan kuwatir, ketakutan anda memang wajar kok. Lah wong ada rumah yg turun hingga 8 meter dan begeser lebih dari 20 meter je. Apa ndak itu menunjukkan bahwa tanahnya turun ?
Sekarang, mari kita lihat penampangnya. (klick aja kalau mau memperbesar gambarnya, ya).
Disebelah ini memperlihatkan penampang (atau kalau dilihat dari pinggir), bagaimana terjadinya turun dan bergesernya rumah hingga 8 meter vertikal dalam waktu sekejap. Lah, kalau terbentuk danau dalam sekejap lah ya medeni lan nggegirisi ta ya … menakutkan juga, kan ?
Nah dari penampang tersebut terlihat bahwa adanya bidang luncur (slide surface), juga terlihat adanya rekahan-rekahan dibagian atas. Ini jelas sekali menujukkan bahwa turunnya rumah tersebut sebenernya memang menurunnya permukaan tanahnya akibat bergeser sambil turun akibat longsoran. Disitu terlihat bahwa rumah yg diatas turun, iya hingga 8 meter dan bergeser hingga 20 meter. Wah itu halaman rumahnya tambah luas donk .. upst !
Coba perhatikan bahwa rumah yg berada dibawah lereng yg curam rawan longsor juga berbahaya tertimpa timbunan tanah.
Looh kan longsoran itu terjadi disekitar patahan Opak juga , kan ?
Iya memang, tetapi longsoran tersebut bukan pada bidang-bidang patahan yg ada di sekitar Opak. Sehingga penampang-penampang ini akan mirim dijumpai dibeberapa tempat di pinggiran lereng-lereng curam yg terlihat dalam peta (gambar) diatas itu.
Tapi kan deket dengan patahan kan ?
Duh, pasti banyak yg khawatir dengan patahan sepanjang Sungai Opak ini kan ?
eh, sebenernya yg bergerak itu bukan patahan sepanjang opak, Nanti saya tuliskan ditempat lain tentang patahan dan gempa-gempa ini dari buntut gempa yg diteliti ahli geofisika dan erthquake geologist ini di artikel tentang “buntut gempa” (after shock).
Jadi yg seperti apa patahan yang membentuk danau ?
Patahan yg membentuk danau di Sumatra berupa patahan geser (strike slip). Patahan geser ini tentusaja tidak lurus seperti garis. Patahan ini dapat berbelok-belok. Apabila belokannya stepping atau loncatannya ke kanan seperti yang terlihat di gambar samping, maka ada bagian-bagian tertentu, di tempat belokan itu, akan membentuk graben atau cekungan. Graben atau cekungan inilah yg kalau terisi air maka akan membentuk danau.
Disebelah ini kalau saya potong penampang diatas sesuai garis A-B. Maka terlihat profil dari danau yg terbentuk akibat patahan geser. Danau di Sumatra yg terbentuk akibat patahan geser sumatra ini yg terkenal adalah Danau Singkarak dan danau Ranau. Wah bagus dan indah looh kedua danau ini. Dan jangan kaget, danau Singkarak ini memiliki kedalaman hingga 268 meter !!. Bayangkan kedalaman laut jawa itu maksimum mungkin 30-50 meter saja.
Patahan Opak, sependek pengetahuanku, bukanlah patahan geser tetapi patahan normal atau patahan turun, dimana daerah jogja-bantul merupakan daerah yg turun. Yang tidak turun itu daerah perbukitan Wonosari, yang kalau dari parang tritis jelas banget terlihat tebing-tebingnya.
Gimana ?
Beda kan ? pembentukan danau dengan longsoran yg terjadi di Bantul kemarin tidaklah sama. Buat kawan-kawan di Bantul jangan takut Kota Bantul tenggelam, buat kawan di Sumatra anda beruntung memiliki danau yang indah. Namun kawan saya semua di Sumatra maupun Bantul tentunya harus tetap wasada dengan bahaya gempa yg dipicu longsoran.
Skalian ngingetin tetang bahaya longsoran ya, aku ambil dari selebarannya dari LIPI, Bulan-bulan ini merupakan bulan yg penting karena kondisi curah hujannya :
- Juli = Perhatian pada awal musim hujan
- Agustus dan September = pemeliharaan lingkungan
- Juni dan Oktober = Waspada
- Mei dan November = Bahaya
- Desember sampai April = AWAS !
Sumber: "Dongeng Geologi"
Posting Komentar