Evolusi #4 – Mekanisme evolusi (1)
Nah liat juga disini :intermezzo - Teori yang berevolusi (1)" rel="bookmark" href="http://rovicky.wordpress.com/2007/02/15/2008/01/31/evolusi-dari-teori-evolusi/">Teori yang berevolusi [HOT]
Saat ini yang sering diperdebatkan oleh para ahli adalah bagaimana mekanisme dari evolusi. Kalau ada yang masih berkutet dengan si individu Darwin ya jauh ketinggalan lah. Walaupun teori Darwin boleh dibilang akarnya, tetapi dalam evolusi akar dari pohon ini sudah rapuh dan bisa saja sudah punah. Dan yang tinggal hanyalah jejak-jejak fosil. Na, kalau ada yang tertarik dengan jejak fosilnya Darwin dan nguprek-uprek sambil misuh-misuhi Darwin, ya monggo saja.
Paling tidak saat ini dikenal beberapa jenis mekanisme evolusi. Untuk mudahnya, dibawah ini list diambil dari Museum Berkelay,
- Keturunan dengan perubahan. Descent with modification
Disini kita belajar bahwa evolusi tidak hanya menyangkut individu, tetapi evolusi juga melihat kondisi statistik sebuah kumpulan spesies. Misalnya ada sekumpulan spesies kepik dimana secara statistik gerombolan kepik ini terdiri atas 50:50 Kepik Hijau : Kepik Coklat. Kedua jenis kepik ini masih dalam satu spesies juga. Makanya mereka rukun walupun beda warnanya.
Coba saja bayangkan, seandainya suatu saat terjadi kelangkaan daun yang menjadi makanannya si Kepik Hijau dan Kepik Coklat. Hingga suatu saat makanan sangat langka dan populasi Kepik Hijau menjadi sedikit berkurang dibandingkan Kepik Coklat. Akhirnya gerombolan atau populasi kepik ini menjadi berbeda dari awalnya.
- Mekanisme dari perubahan Mechanisms of change
Perubahan dapat terjadi dengan berbagai cara. Dan sekarang yang perlu diketahui adalah perubahan dalam evolusi tidak lagi hanya melihat individu tetapi kondisi statistikal. Jadi kalau ada satu individu berubah, belum bisa dikatakan terjadi evolusi dalam spesies tersebut. Jadi kalau kamu lihat ada kelahiran cacat dari seekor kambing atao domba jangan dianggap itu sebagai fenomena evolusi. Karena evolusi melihat kondisi kelompok secara statistik. Pengertian kondisi statistikal sebagai pertanda dalam proses evolusi ini tentunya baru buatku dan mungkin buat pembaca dongeng disini, kan ? Ya, karena memang teori evolsi sangat berkembang cepat saat ini.
Apa saja penyebab perubahan ini ? Salah empatnya adalah Mutasi, Migrasi
Mutasi
Mutasi dapat terjadi ketika kelahiran atau kemunculan gen untuk kepik Coklat sehingga merubahproporsi statistik kelompok kepik-kepik ini.
Dengan semakin banyaknya Kepik Hijau atau semakin sedikitnya kelahiran Kepik Coklat maka proporsi statistik berubah. Dan mekanisme ini bisa saja karena mutasi.
Penyebab Mutasi bisa dua hal yaitu karena kesalahan mengkopi gen, dan karena faktor dari luar karena radioaktif. Ini yang selalu diwanti-wanti kalau ada radiasi nuklir yang ditakutkan akan terjadi mutasi genetik.
Sebenernya ketika terjadi “kelahiran” sebuah atau seekor individu baru, maka akan terjadi juga replikasi (pengkopian) dari gen dalam DNA.
Yang perlu diketahui, replikasi DNA yang berubah karena “kesalahan” (salah dalam tanda kutip looh ya) tidak selalu menyebabkan munculnya spesies baru. Mengapa. Seperti yang sudah kita ketahui (eh dah tau belum, ya ?), bahwa dalam kode-kode DNA itu jumlahnya buanyak sekali. DNA merupakan kode, lebih banyak kode-kode yang tidak memilki arti yang sering disebut Junk DNA (DNA sampah). Jadi kalau mutasi karena “Junk DNA”-nya yang berubah ya tidak menyebabkan munculnya mahluk baru. Ini uniknya, makanya membuat monsterpun bukan hal yang mudah. Para ahli biologi genetik banyak yang melakukan coba-coba uji genetik ya gagal membuat mahluk dengan mencampur2 DNA. Kudu spesifik dan khas.
Pertanyaan saintis soal evolusi banyak terbantu dengan diketemukan adanya DNA ini. Teori serta ilmu tentang genetika jaman dahulu jelas tidak mengenal DNA. Darwin juga ga tau apa itu DNA. Sehingga teori diapun banyak modifikasi dengan diketahuinya ilmu baru tentang DNA.
Migrasi dikenal juga sebagai Gen Flow.
Migrasi … Yaah, ini mirip transmigrasi juga dari satu pulau ke pulau yang lain, tetapi hal ini perpindahan populasi (bedol deso). Jadi karena perpindahan Kepik Coklat ke lingkungan kepik Hijau menjadikan kondisi statistik lingkungan Kepik Hijau berubah. Kalau hal ini terjadi terus menerus dan sangat lama, maka akan terlihat perubahan dalam Kepik-kepik ini.
Pergeseran Genetik (Genetic Drift)Nah ini yang rada aneh. Proses ini sepertinya terlihat random atau “by chance“. Jadi ndilalah saja Kepik Hijau ini lebih sering kepidak (keinjek) ketimbang Kepik Coklat. Mboh ini seragam ijo-ijo suatu saat kok ya apes kepidak terus sehingga kondisi statistik komunitas kepikpun berubah.
Aneh ya … kenapa kok ya science mengakui adanya faktor “ndilalah” (by chance). Tapi karena “chance” /peluang ini bisa saja berkembang dari generasi ke generasi akhirnya merubah nasib, dan takdirnya si Kepik Hijau.
Seleksi Alam (Natural Selection)
Natural selection ini salah satu dari buanyak mekanisme evolusi. Mekanisme-mekanisme lain juga sedang dicari-cari dan digali para ahli biologi evolusi. Mekanisme ini merupakan mekanisme yang dikemukakan Darwin dahulu.
Nah disinilah terlihat bahwa ternyata Kepik Hijau ini disukai oleh burung pemakan kepik. Jadi alam-lah yang menyeleksi komposisi kelompok kepik-kepik ini. Sekalai lagi. ini pengertian baru bahwa spesies itu bukan sekedar individu satu jenis atau satu ekor saja, tetapi peninjauan spesies dalam teori evolusi yang dikembangkan Berkeley ini merupakan sekelompok dan dilihat secara statistikal. Skali lagi statistikal!
Masih ada banyak mekanisme lainnya yang nanti dibahas satu-satu ya .
Posting Komentar