Archives

gravatar

Global Warming

           Tahukah kalian, mengapa bumi kita menangis? Kok bisa ya? Nggak nyangka, deh. Ternyata di balik keindahannya, bumi juga bisa menangis. Kira-kira apa ya penyebabnya? Nah, kali ini kita akan membahas tentang salah satu penyebabnya. Ada yang tahu? Yup, salah satu penyebabnya adalah GLOBAL WARMING alias pemanasan global. Apa sih maksudnya? Ok, kalau begitu mari kita bahas bersama-sama. 

Global warming saat ini sedang menjadi isu internasional yang hangat diperbincangkan. Dari berita-berita yang dimuat di media cetak maupun internet, bahaya  yang bisa ditimbulkan dari proses global warming memang sangat menakutkan sekaligus menyedihkan. Bagaimana? Sudah punya gambaran tentang global warming? What’s describe of the global warming? Begini, yang dimaksud dengan global warming adalah peningkatan suhu bumi secara bertahap karena rusaknya lapisan ozon yang tercemar oleh polusi udara (CO dan CO2). Lapisan ozon yang ada di atmosfer terluar bertugas untuk mengatur suhu di bumi. Tetapi karena lapisan ozon tersebut sudah rusak, bahkan katanya ada yang bolong menganga, akhirnya panas di bumi tidak bisa dipantulkan kembali. Maka jadilah keadaan planet bumi seperti sekarang ini.

Kita sebagai manusia tentu harus memberi perhatian lebih untuk merawat tempat tinggal kita yang cuma satu-satunya di alam jagat ini. Beberapa penyumbang tetap polusi berasal dari rokok, industri, kendaraan bermotor, kantong plastic, AC, dll. Nggak nyangka, ternyata kantong plastic juga ikut sebagai penyumbang polusi.What’s effect of the global warming? Apa ya? Nah, contohnya kita mulai dari hal yang sederhana dulu. Belakangan ini baru saya sadari ada yang hilang dari pemandangan di lingkungan sekitar. Dulu waktu saya kecil di siang hari sering terlihat banyak capung dan kupu-kupu beterbangan. Pada malam hari pun begitu, kadang saya melihat ada kunang-kunang yang banyak berbinar terang di ilalang. Tapi sekarang? Kemana ya  meraka semua? Burung pipit pun jarang terlihat lagi bertengger di atas kabel tiang listrik? Silahkan amati bagi yang rumahnya dekat dengan tiang listrik. Contoh kedua yaitu, adanya banjir yang meluas di kota Ponjong, tetapi kering kerontang di kota Nglipar. Lho, sepertinya itu bukan nama kota ya? Gak apa-apa khan? Namanya juga contoh. Contoh yang lain juga masih ada lho. Selain berkurangnya populasi binatang dan serangga karena tidak dapat beradaptasi dengan iklim, cuaca yang sering berubah drastis juga contoh akibat dari global warming. Juga melelehnya es abadi di kutub magnet bumi, dan masih ada contoh lainnya yang mungkin pernah anda rasakan sebagai akibat ganasnya pemanasan global.

Sekarang kita bayangkan sejenak, bagaimana kalau es di kutub meleleh semua. Sudah siapkah anda berenang dan hidup di atas air selamanya? Are you ready? Kok bisa ya? Why? Karena permukaan laut dari tahun ke tahun meningkat. Maka es di kutub meleleh sebagai akibatnya. Remember, earth is your home. I hope you’ll remember it. OK!

I missed them all. :( 

Sepertinya sudah cukup teori basa-basinya. Tapi jangan cuma ngeri ya? Ingat, yang kita butuhkan saat ini adalah sebuah tindakan. Tindakan untuk bumi yang berkata “Help me, please” pada kita semua. Tapi, apa sih yang bisa kita lakukan? Nah, di sini ada beberapa hal yang bisa anda lakukan.

·        Mengurangi pemakaian plastik

·        Mematikan listrik yang tidak terpakai.

·        Mengurangi pemakaian AC.

·        Memisahkan sampah yang bisa didaur ulang dengan sampah yang bisa membusuk.

·        Jangan membungkus sampah terlalu kencang.

·        Eliminasi Chlor Flour Carbon ( CFC ).

·        Mengurangi emisi metana dan dinitrogen oksida.

·        Memanfaatkan teknologi pemanfaatan sumber energi terbarui.

·        Beralih dari bahan bakar fosil ke bahan bakar biomassa.

·        Bagi pengendara motor, matikan mesin bila anda terkena lampu merah.

·        Melakukan reboisasi.

Wah, kok berat banget sih? :(

Yup, saat membaca pernyataan di atas mungkin kita tidak akan mempunyai rasa optimis dapat ikut berpartisipasi. Kita kan masih remaja! Apa nggak ada contoh lain yang bisa kita lakukan? What’s it? Tenang saja, bagi para remaja masih ada hal sederhana yang bisa kita lakukan. Contohnya :

·        Beralih dari kendaraan bermotor ke sepeda. Dengan begitu, kita ikut mengurangi polusi di udara.

·        Apabila membuang sampah, pisahkan sampah daur ulang dengan sampah yang bisa membusuk.

·        Matikan listrik yang tidak terpakai.

·        Melakukan reboisasi baik di hutan maupun di lingkungan sekitar. Karena satu pohon dapat menghasilkan 1,2 kg oksigen, sehingga menunjang hidup manusia.

·        Selain itu, kalau setiap orang memakai 6 lembar tisu tiap hari, akan menjadi 2.200 lembar dalam satu tahun. Maka kalau kita menghemat 1 lembar tisu saja tiap hari, berarti kita mengurangi sampah kertas 7M tisu setiap tahunnya.

Semoga masih banyak yang dapat kita lakukan untuk planet bumi ini. I hope you will come to help me! Maka, terus sayangilah bumi kita tercinta ini.

That’s all I do for joint importance and the Earth salvation, because I love green...

You ?

 

gravatar

Pembentukan Kaldera Gunungapi


Kaldera merupakan penciri gunungapi yang sudah dalam tahap lanjut, dimana puncak gunungapi ini sudah tidak sesederhana sebuah kerucut. Gunungapi yang memiliki kaldera berbentuk kerucut terpancung atau bahkan cekung kedalam pada bagian puncaknya. Kaldera seringkali juga memiliki pemandangan yang unik, seperti Kaldera Tengger maupun Kaldera Dieng. Kaldera raksasa yang terkenal adalah …. Danau Toba !

:( “Hiya, Basya. Waktu aku kecil kalau nggambar gunung ya kerucut diatasnya ada asap. Trus ada jalan yang kri kanannya sawah. Wah kalau begitu nanti kalau Merapi memiliki Kaldera, pemandangannya bisa bagus juga donk Pakdhe ?”

:D “Sik, sik, … pembentukan kaldera yang berupa amblesan mendadak itu juga berbahaya,”

Pembentukan Kaldera

Pembentukan kaldera setelah erupsi eksplosive besar.

Erupsi besar

Pembentukan kaldera merupakan satu topik tersendiri dalam kajian ilmu gunungapi, vulkanologi.Kaldera merupakan sebuah fenomena unik yang menghasilkan morfologi dan topografi yang akhirnya menghasilkan pemandangan yang jauh lebih unik dan menarik ketimbang kerucut gunungapi yang ada.

Secara sederhana kaldera terbentuk akibat habisnya magma didapur magma (magma chamber) akibat dikeluarkan sewaktu erupsi. Ketika erupsi gas-gas yang ada didalam magma cair ini menyebabkan timbulnya tekanan yang dapat menjadi sumber energi keluarnya magma. Ketika magma beserta material lain dan juga gas ini keluar akhirnya ruangan dapur menjadi kosong. Ruang kosong ini akhirnya diisi oleh material diatasnya dengan cara ambles kebawah.

:( “Basya, kok mirip dengan Lumpur Lapindo ya ?”

:D “Betul, amblesan ini mirip mekanismenya semburan Gunung Lumpur Lapindo atau Mud Volkano”

Erupsi kecil

Amblesnya puncak gunungapi tanpa erupsi dengan eksplosive yang besar.

Namun tanpa erupsi besarpun sebenarnya juga memungkinkan terbentuknya kaldera. Ketika terjadi lelehan lava pijar akibat menerobos melalui celah kesamping, maka lelehan ini menjaid jalan keluarnya magma yang ada di dapur magma.

Mekanismenyapun sama. Yaitu ambles mengisi rongga kosong yang ada dibawahnya.

Alam memiliki caranya sendiri untuk menjaga kesetimbangan. Ketika ada ruang kosong dibawah maka dinding atap sangat tidak stabil karena harus menjaga elevasinya. Gaya gravitasi akan menarik dinding atas ini turun kebawah, terjadilah amblesan membentuk kaldera.

:( “Jadi cuman begitu saja terjadinya Bas ?”

:D “Nah itu yang diatas kalau untuk anak SD dan SMP sudah cukup. Teori-teori baru selalu berkembang. Banyak mekanisme-mekanisme baru yang diperkirakan lebih cocok dengan model serta simulasi.”

Kalau pembaca sudah cukup puas, maka pembentukan kaldera diatas sudah cukup bagus. Tetapi kalau penasaran bagaimana teori lain yang lebih rumit silahkan baca sterusnya dibawah ini.

Pembentukan kaldera dari model dan simulasi

Ahli vulkanologi tentusaja tidak sederhana seperti diatas ketika melihat gejala kaldera gunungapi ini. Ada banyak teori serta model-model yang dibuat oleh para ahli vulkanologi untuk menjelaskan bentuk geometri, macam serta mekanisme terbentuknya.

Disebelah kanan ini merupakan model-model amblesan pembentuk kaldera yang menjadi dasar pembuatan model-model matematis, hingga model-model miniatur pembentukan kaldera di laboratorium.

Setiap gejala volkanik selalu saja unik. Para ahli volkanologi bahkan memberikan kriteria serta karakteristik gunungapi ini seperti layaknya mahkluk berkarakter. Setiap gunungapi memiliki karakternya sendiri-sendiri. Namun tentusaja ahli-ahli ini akan mencoba mencari kesamaan atau kemiripan antara satu dengan yang lain.

Inilah intinya sains kebumian. Membuat pengamatan dilapangan, mecatat setiap gejala dilapangan. Kemudian mencoba menjelaskan gejala-gejala itu sbeagai sebuah model matematis bahkan membuat model miniaturnya.

Dibawah ini contoh-conto beberapa kaldera dengan keunikannya masing-masing. Ukurannya berbeda-beda. Geometrinya tidaksama. Mekanisme pembentukannyapun tidak selalu sama.

:( “Wah kalau mereka berkumpul dan berdemokrasi menjadi bhineka tunggal ika ya, Basya ?”

Bentuk geometri kaldera dalam realita yng dijumpai di lapangan.

Macam-macam kaldera hasil pengamatan gunungapi. Dengan menggunakan pengukuran gaya gravitasi, topografi serta pemodelan geologi

Setelah mengetahui beberapa bentuk geometri, gejala serta aneka ragam mekanisme, para ahli ini juag membuat model dengan menggunakan alat peraga di laboratoriumnya.

Model grafis pembentukan kaldera.

Bentuk dapur magma (magma chamber) akan mempengaruhi geometri dari kaldera yang terbentuk diatasnya. Model ini dibuat di laboratorium dengan plasticine serta pasir-lempung.

Model kaldera yang dikembangkan dengan membuat miniaturnya di laboratorium. Perhatikan perlapisan-perlapisan ini mirip perlapisan gunung stratovolkano juga kan ?

Model kaldera dengan analisa numerik dan grafis.

Eksperimen Unik

Diatas kita telah melihat bahwa kaldera terbentuk akibat ruang kosong yang berada dibawah dan akhirnya ambles. Eksperimen diabawah ini sungguh unik karena kaldera terbentuk akibat adanya material (gunungapi) yang didorong ketas.

Didasari oleh eksperimen matematis diatas adanya doming (sembulan) menyebabkan bagian puncak dari gundukan yang disundul ini ambles kebawah pada bagian puncaknya

Model kaldera akibat terundulnya permukaan yang mengakibatkan amblesnya puncak gunung dan membentuk kaldera.

Yang diatas ini memang merupakan eksperimen unik dari pembentukan kaldera. Untuk menjelaskan apakah yang kita jumpai digunungapi pada kenyataannya memang juga begitu adanya tentusaja memerlukan data, pengukuran serta analisa yang tidak kalah menarik.

:( “Looh. Basya. Katanya kaldera terbentuk akibat ruang kosong dibawah, lah ini kok malah disembul dari bawah terus ambles membentuk kaldera ?”

:D “Nah yang diatas itu untuk anak SD dan SMP sudah cukup. Tapi kalau mau ambil doktor atau menjadi ahli vulkanologi, kamu harus meneliti lebih jauh”.

Dengan demikian pembentukan kaldera-kaldera di gunungapi di Indonesia ini tentusaja masing-masing akan memiliki karakteristik tersendiri. Dibawah ini dua kaldera yang terkenal Indahnya (Kaldera Tengger, dan Kaldera Toba yang terkenal raksasa ukurannya.

Kaldera Tengger. Perhatikan bentuk pinggiran kaldera yang tajam. Bandingkan dengan model sundulan diatas.

Kaldera Toba. Ukurannya sangat besar.

Jadi menariknya keunikan kaldera tidak hanya karena morfologi dan pemandangannya saja yang indah. Bahkan ahli vulkanologipun sangat menikmati keunikannya dengan menelitinya dilapangan hingga di laboratorium.

Sumber bacaan : Valerio Acocella, 2007. Understanding caldera structure and development: An overview of analogue models compared to natural calderas. Earth Science Reviews 85 (2007)

gravatar

Hidrosfer

Check out this SlideShare Presentation:

gravatar

Dinamika Hidrosfer

Air merupakan sumber daya alam yang sangat penting untuk kehidupan di bumi. Contohnya, proses pembentukan muka bumi, erosi, pengangkutan, dan pengendapan.

Air adalah senyawa gabungan antara dua atom hidrogen dan satu atom oksigen menjadi H2O. Air dapat ditemukan dalam tiga wujud, yaitu : padat, cair, dan gas.

Lebih dari 70% permukaan bumi tertutup lapisan air, baik sebagai air samudra, air laut, air tanah, danau, sungai, gletser, salju, maupun uap air di atmosfer. Seluruh lapisan air yang menyelimuti permukaan bumi tersebut disebut hidrosfer. Air merupakan salah satu sumber daya secara alamiah dapat diperbaharui (renewable). Air mempunyai daya regerenasi dalam suatu sirkulasi yang disebut siklus air (water circle). Pemanasan air laut oleh sinar matahari dapat terus menerus berlangsung.

Ada tiga macam siklus air, yaitu siklus pendek, sedang dan panjang.
.................................................
(Download Selengkapnya versi PDF)
written by: Basya

gravatar

Litosfer Dasar

1. Pengertian Litosfer

Litosfer adalah lapisan kerak bumi yang paling atas yang terdiri dari batuan, umumnya lapisan ini terjadi dari senyawa kimia yang kaya akan SO2. Itulah sebabnya lapisan litosfer seringkali dinamakan lapisan silikat. Menurut Klarke dan Washington, batuan atau litosfer di permukaan bumi ini hampir 75% terdiri dari silikon oksida dan aluminium oksida.


Berdasarkan proses terjadinya, batuan dapat dibagi menjadi tiga bagian :

1. Batuan Beku

Ini dikarenakan magma mengalami pendinginan dan zat cair pijar berangsur-angsur menjadi dingin dan beku :

1. Batuan beku dalam (plutonik)

Hasil pembekuan magma di dalam litosfer, sehingga proses pendinginannya sangat lambat.

Menghasilkan : batuan beku dengan kristal penuh yang besar-besar (holokristalin).

2. Batuan beku korok (porfirik)

Pembekuannya berlangsung lebih cepat karena magma telah meresap diantara lapisan-lapisan litosfer.

3. Batuan beku luar (episif)

Magma berubah menjadi larva yang meleleh, dan proses pembekuan larva di permukaan bumi menjadi cepat.

Menghasilkan : lelehan batuan beku dengan kristal yang halus bahkan ada yang tidak berkristal.


2. Batuan Sedimen (Endapan)

Berasal dari batuan beku yang telah tersingkap oleh tenaga dari luar akan diangkut ke tempat lain dan di tempat baru itulah lalu diendapkan.

1. Batuan sedimen klitik  pasir
2. Batuan sedimen kimiawi  stalaktit dan stalakmit
3. Batuan sedimen organik  lapisan humus dari hutan


3. Batuan Malihan

Terjadi karena adanya tekanan dan suhu yang tinggi sehingga menempatkan dan meremukkan batuan yang sudah ada sebelumnya, baik itu yang berupa batuan beku atau batuan endapan.

Dengan adanya berbagai proses pembentukan jenis-jenis batuan di atas, akan menghasilkan material-material yang bernilai ekonomis tinggi. INTAN !!!!


2. Bentuk Muka Bumi Akibat Tenaga Endoen

Tenaga endogen terdiri dari tiga bagian :

1. Tektonisme
2. Vulkanisme
3. Gempa bumi


Gempa Bumi

Gempa bumi adalah getaran yang dapat dirasakan di permukaan bumi karena adanya gerakan, terutama yang berasal dari dalam lapisan-lapisan bumi. Secara umum penyebab terjadinya gempa bumi dapat dibedakan menjadi 3 yaitu :


a. Gempa tektonis

Sebagian besar gempa bumi disebabkan oleh proses tektonik, yaitu gerakan yang terjadi di dalam kulit bumi secara tiba-tiba, baik berupa patahan maupun pergerakan.


b. Gempa vulkanis

Gempa vulkanis adalah gempa yang disebabkan oleh adanya letusan atau retakan yang terjadi di dalam struktur gunung berapi.


c. Gempa runtuhan

Gempa runtuhan disebabkan oleh adanya longsoran massa batuan, intensitas gempa runtuhan sangat kecil sehingga tidak terasa pada jarak yang jauh. Gempa runtuhan disebut juga dengan gempa terban.


Tenaga Eksogen

Tenaga eksogen ialah tenaga yang mengubah muka bumi atau bentuk relief yang berasal dari luar bumi. Pada dasarnya tenaga eksogen itu meliputi :

Pelapukan
Pengikisan
Pengangkutan sambil mengikis
Pengendapan

..................................................................
..................................................
..................................
...................
.....
(Download lebih lengkap versi PDF)
written by: Basya

gravatar

Pedosfer

Pada dasarnya, tanah berasal dari batuan atau zat organik lainnya yang mengalami pelapukan. Berubahnya batuan atau zat organik menjadi butir-butir tanah dikarenakan oleh beberapa faktor :
  • Pemanasan matahari pada siang hari dan pendinginan pada malam hari.
  • Batuan yang sudah retak, pelapukan dipercepat oleh air.
  • Akar tumbuh-tumbuhan dapat menerobos dan memecah batu-batuan sehingga hancur.
  • Binatang-binatang kecil seperti cacing tanah, rayap dan sebagainya yang membuat lubang dan mengeluarkan zat-zat yang dapat menghancurkan batuan.
  • Pemadatan dan tekanan pada sisa-sisa zat organik akan mempercepat terbentuknya tanah.
Berdasarkan bahan induk dan proses perubahan yang disebabkan oleh tenaga oksigen, tanah di Indonesia dibedakan menjadi beberapa jenis seperti berikut :
  1. Tanah podzolik merah kuning, adalah tanah yang terjadi ari pelapukan batuan yang mengandung kwarsa pada iklim basah dengan curah hujan 2.500 – 3.500 mm/tahun. Jika terkena air mudah basah, tanah ini banyak terdapat di pegunungan.
  2. Tanah organosol adalah tanah y terjadi dari bahan induk organik seperti gambut dan rumput rawa pada iklim basah dengan curah hujan lebih dari 2.500 mm/tahun.
  3. Tanah oluvial adalah tanah yang berasal dari endapan lumpur yang dibawa melalui sungai-sungai. Tanah ini bersifat subur sehingga baik untuk pertanian dan bahan-bahan makanan.
  4. Tanah kapur adalah tanah yang berasal dari batuan kapur yang umumnya terdapat di daerah pegunungan kapur berumur tua. Tanah ini tidak subur, tetapi masih dapat ditanami pohon jati.
  5. Tanah vulkanis adalah yang berasal dari pelapukan batuan-batuan vulkanis baik dari lava atau batuan yang telah membeku (effusif) maupun dari abu vulkanis yang telah membeku (efflata).
  6. Tanah pasir adalah tanah yang berasal dari batuan pasir yang telah melapuk. Tanah ini sangat miskin dan kadar air di dalamnya sangat sedikit.
  7. Tanah humus (bunga tanah) adalah tanah yang terjadi dari tumbuh-tumbuhan yang telah membusuk. Tanah ini mengandung humus bersifat sangat subur dan umumnya berwarna hitam.
  8. Tanah laterit adalah tanah yang banyak mengandung zat besi dan aluminium, karena tua sekali, maka tanah ini sudah tidak subur lagi. Tanah ini berwarna merah muda sehingga disebut tanah merah.

.............................

written by:b Basya

gravatar

Dinamika Atmosfer

Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti bumi secara menyeluruh.
Unsur atmosfer ialah :

Nitrogen
Oksigen menempati 99,97% (hampir 100%)
Karbon dioksida volume atmosfer
Argon
Atmosfer berguna sebagai penahan meteor yang akan jatuh ke bumi. Atmosfer dibagi menjadi lima bagian antara lain :

Troposfer : lapisan atmosfer paling bawah dengan ketinggian sampai 8 km di daerah kutub dan 18 km di daerah khatulistiwa. Pada lapisan troposfer terjadi segala fenomena yang berhubungan dengan cuaca dan iklim, contohnya : awan, hujan, angin.

Stratosfer : stratosfer terletak di atas troposfer sampai ketinggian 50 km. Batas yang menandai berakhirnya lapisan ini disebut stratopause.

Mesosfer : mesosfer terletak di atas stratosfer pada ketinggian 50 – 75 km. Batas yang menandai berakhirnya lapisan ini disebut mesopause.

Termosfer : termosfer terletak di atas mesosfer dengan ketinggian sekitar 75 km sampai pada ketinggian sekitar 650 km. Lapisan paling bawah di termosfer adalah ionosfer di ketinggian 75 – 375 km. Di dalam ionosfer gas-gas mengalami ionisasi. Lapisan termosfer berguna dalam penyebaran gelombang radio.

Eksosfer : eksosfer terletak di atas lapisan termosfer dan merupakan lapisan paling atas dari atmosfer sampai pada ketinggian yang tidak diketahui.
.............................
....................
............
.....
(Download Selengkapnya Versi PDF file)
written by: basya

gravatar

Klimatologi Dasar

Atmosfer merupakan bagian bumi yang terdiri dari campuran beberapa gas yang mengelilingi bagian bumi yang padat dan cair.

Dalam kehidupan sehari-hari manusia juga selalu berhubungan dengan apa yang disebut cuaca dan iklim pada daerah yang sempit.

Siklon merupakan tekanan udara yang rendah dan dapat terjadi di daerah lintang yang sedang dan di daerah tropik.

Sifat dari udara yaitu mudah bergerak dan juga matahari memancarkan sinarnya ke seluruh arah (yaitu bumi) sehingga bumi menjadi panas.
..............................
........................
.................
.........
...
(Download selengkapnya versi PDF file)
written by: Basya

gravatar

Dampak Gempa Bumi

Gempa bumi adalah getaran yang dapat dirasakan di permukaan bumi karena adanya getaran, terutama yang berasal dari dalam lapisan-lapisan bumi. Gempa bumi merupakan aktivitas lembeng tektonik yang sering terjadi.

Klasifikasi gempa bumi dapat dibedakan menjadi 8 yaitu :

Hiposentrum atau jarak fokus gempa, yaitu titik atau garis tempat peristiwa yang menimbulkan terjadinya gempa, letaknya di dalam litosfer pada kedalaman yang bervariasi, di laut Jawa tercatat hiposentrum dalamnya 700 kepala madrasah, sedangkan gempa di lepas pantai barat Sumatra, Selatan Jawa, dan Nusa Tenggara kedalamannya sekitar 50 km.

Episentrum gempa, yaitu titik atau garis di permukaan bumi atua permukaan laut tempat gelombang permukaan mulai dirambatkan, atau tempat gelombang primer dan sekunder pertama kali mencapai permukaan bumi atau laut.

Gelombang gempa bumi, dibedakan menjadi 3 macam yaitu :

Gelombang longitudinal atau gelombang primer adalah gelombang gempa yang dirambatkan dari hiposentrum melalui lapisan litosfer secara menyebar dengan kecepatan antara 7-14 km per detik, mempunyai periode antara 5-7 detik. Gelombang ini adalah gelombang yang pertama kali dicatat oleh seismograf.

Gelombang transversal atau gelombang sekunder adalah gelombang gempa yang bersama-sama dengan gelombang primer dirambatkan dari hiposentrum ke segala arah dalam lapisan litosfer dengan kecepatan antara 4-7 km per detik dan mempunyai periode 11-13 detik. Karena kecepatan gelombang transversal lebih kecil daripada gelombang longitudinal, maka gelombang transversal dicatat di seismograf setelah gelombang primer.

Gelombang panjang atau gelombang permukaan adalah gelombang gempa yang dirambatkan mulai dari episentrum menyebar ke segala arah di permukaan dengan kecepatan rambat antara 3,5 – 3,9 km per detik dan mempunyai periode yang besar. Gelombang gempa panjang inilah yang mengiringi gelombang primer dan gelombang sekunder dan merupakan gelombang perusak bumi.
..............................(Download selengkapnya versi PDF file)..................................
Download juga animasinya.

gravatar

BIOGEOGRAPHY & ZOOGEOGRAPHY

Biogeografi adalah Ilmu yang mempelajari penyebaran makhluk hidup secara geografis di muka bumi. Menurut www.wikipedia.com , Biogeografi adalah Cabang keilmuan ini bertujuan untuk mengungkapkan mengenai kehidupan suatu organisme dan apa yang mempengaruhinya. Ilmu tidak hanya mempertanyakan Spesies apa? dan Dimana?, tapi ia juga mempertanyakan Mengapa? dan terkadang Mengapa tidak?. Pola penyebaran spesies pada tingkatan ini dapat dijelaskan melalui gabungan faktor-faktor keturunan seperti spesifikasi, kepunahan, continental drift, glaciation (yang berhubungan juga dengan tinggi dari permukaan laut, jalur sungai dan hal-hal terkait), serta river capture dan ktersediaan sumber daya alam.
Zoogeography adalah ilmu pengetahuan yang sebagian besar berhubungan dengan hewan-hewan atau bagian khusus (terpenting) dari dunia hewan dengan kondisi dan keadaannya yang ada di permukaan bumi, beserta penyebarannya & aspek-aspek yang mempengarui penyebarannya. (Darlington, 1966: 22-23).
Flora adalah jenis-jenis tumbuhan sedangkan fauna yaitu jenis-jenis hewan. Pola persebaran fauna di Indonesia sama dengan pola persebaran tumbuhan, yaitu di bagian Barat, faunanya mempunyai kemiripan dengan fauna Asia, di bagian Timur faunanya mirip dengan fauna di Australia, dan diantara kedua daerah tadi, faunanya merupakan fauna daerah peralihan. Hal tersebut dimungkinkan karena pada zaman es Indonesia pernah menyatu dengan Asia dan Australia. Pada masa itu Indonesia menjadi jembatan persebaran hewan dari Asia dan Australia.
Sejarah terbentuknya daratan di Indonesia berawal pada zaman es. Pada awal zaman es tersebut, suhu permukaan bumi turun sehingga permukaan air laut menjadi turun. Pada masa itu, wilayah Indonesia bagian Barat yang disebut juga Dataran Sunda masih menyatu dengan Benua Asia, sedangkan Indonesia bagian Timur yang disebut juga Dataran Sahul menyatu dengan Benua Australia. Dataran Sunda dan Dataran Sahul juga masih berupa daratan belum dipisahkan oleh laut dan selat. Keadaan tersebut menyebabkan keanekaan flora dan fauna di Indonesia bagian Barat seperti Jawa, Bali Kalimantan, dan Sumatera pada umumnya menunjukkan kemiripan dengan flora di Benua Asia.
pertanyaan?? kirim e-mail aja
written by: basya

Daftar Isi Basyabook

Follow Me on Twitter

My Skype

My status

Ocehan @basya999

Ngobrol Yuk...

My Google Talk

Artikel Basya World