Archives

gravatar

Are You Smart? Try this...!!

Hanya orang yang mempunyai kemampuan lebih yang dapat membuka File ini. Jika seandainya Anda sukses membuka File ini maka Anda akan menemukan nama-nama orang yang pernah dan bisa membuka file ini. Nah sekarang giliran Anda untuk mencobanya!

Seorang laki-laki mau masuk ke ruang kerjanya, tetapi ia lupa dengan passwordnya, yang dia ingat hanya LIMA ANGKA. Berikut petunjuk untuk lima angka tersebut:

1. Angka ke lima di tambah angka ke tiga sama dengan empat belas

2. Angka ke empat lebih besar satu angka dari angka ke dua

3. Angka pertama lebih kecil satu angka dari dua kali angka ke dua

4. Angka ke dua di tambah angka ke tiga sama dengan sepuluh

5. Jumlah keseluruhan angka tersebut sama dengan tiga puluh

Berapakah kelima angka tersebut?

Jawabannya merupakan kunci untuk membuka File tersebut.

Jika Anda berhasil menemukan kucinya silakan tulis nama Anda di dalam daftar tersebut. Ini adalah file yang menanti anda memasukkan password yang dicari tersebut.
silahkan download Filenya. klik DOWNLOAD.

gravatar

ANALISIS EKOLOGI KOTA DAN TEORI LANDASAN BERPIKIRNYA

Landasan Berpikir Analisis Ekologi Sebuah Kota

Membicarakan masalah ekologi perkembangan sebuah kota, perlu adanya landasan berpikir yang menjadi pendukung analisis kedepannya. Landasan berpikir biasanya diambil dari beberapa teori mengenai perkotaan dari para pakar perkotaan yang berkompeten. Essai ini akan mengambil beberapa contoh teori analisis kota yang bisa dijadikan landasan berpikir kita dalam mengamati ekologi sebuah kota. Beberapa teori dari pakar analisis perkotaan:

T.G. McGee, seorang pakar perkotaan dari University of British Columbia memberikan teori bahwa kota Jakarta-Bandung, Yogyakarta-Semarang dan Surabaya-Malang akan berkembang menjadi kawasan mega-urban atau Extended Metropolitan Region (EMR) yakni sebuah kawasan perkotaan yang amat luas dengan jumlah penduduk besar melebihi ukuran metropolitan. McGee menambahkan bahwa kawasan EMR terdiri atas kota inti (core city), wilayah metropolitan, serta wlayah-wilayah pedesaan yang tumbuh menjadi pendukung dan sedang mengalami transisi industrialisasi.

Alan Gilbert dan Josef Gugler, penulis buku “Cities, Poverty and Development: Urbanization in The Third World” memberikan pernyataan bahwa ciri-ciri perkembangan kota-kota di negara dunia ketiga adalah terjadinya polarisasi dan distorsi. Dimana disaat pusat kota mengalami akumulasi modal dan pertumbuhan ekonomi yang memicu akselerasi industrialisasi. Namun, disaat lain kota tersebut menjadi tidak sensitif dengan masalah kemiskinan dan kaum terpinggirkan lainnya. Dengan kata lain, ada beberapa orang yang tergusur haknya dengan perkembangan kota.


Analisis Ekologi Kota Oleh Penulis

Berlandaskan dengan teori yang ada, penulis berusaha memaparkan analisis dan beberapa pengalamannya dalam menjelajah beberapa kota di Pulau Jawa. Pendapat McGee yang menyatakan bahwa Jakarta-Bandung, Yogyakarta-Semarang dan Surabaya-Malang akan menjadi kota urban besar (megalocities) memang tidak bisa dinafikan lagi, karena pada kenyataannya kota-kota diatas tumbuh dan berkembang lebih cepat dibanding kota-kota lain di Indonesia. Analisis McGee dilengkapi dengan pemaparan mengenai struktur kota EMR yang sesungguhnya. Dan analisis Gilbert dan Gugler lebih terfokus pada sebab dan akibat dari perkembangan sebuah kota. Sementara penulis sendiri akan menganalisis secara kota-perkota sesuai dengan landasan teori diatas.

a) Jakarta, secara historis memang sejak lama sebagai ibukota negara, pusat ekonomi-bisnis dan pusat pemerintahan. Tidak terelakkan lagi bahwa ketiga-tiganya menyebabkan Jakarta tumbuh menjadi kota yang kelebihan berat badan serta mengalami penyakit kronis. Dimana pertumbuhan jumlah penduduk meningkat tajam, kenaikan jumlah kendaraan bermotor juga mengalami hal yang sama. Kedua-duanya memicu adanya okupasi lahan dan pemukiman serta perluasan jalan raya. Manakala Jakarta berkembang menjadi pusat kota dari segala kota, maka membutuhkan kota-kota di sekelilingnya untuk menjadi kota pendukung. Ini bisa dilihat dimana 90% orang yang bekerja di Jakarta berasal dari kawasan Depok, Bogor, Tangerang dan Bekasi. Jakarta juga membutuhkan kota sekelilingnya untuk membantu pertumbuhan ekonominya agar lebih kencang. Bogor akhirnya menjadi pusat distribusi bahan baku makanan yang meliputi sayur-sayuran (Cipanas dan Puncak Bogor), teh dan kopi dll. Bogor sendiri juga menjadi kota pendukung Jakarta dalam hal perumahan. Kota pendukung perumahan untuk para pekerja di Jakarta bukan hanya Bogor saja, akan tetapi juga di Bekasi, Depok dan Tangerang. Perumahan-perumahan elit bisa dilihat disepanjang kota tersebut, Kemang Village, villa-villa di Puncak Bogor (Bogor), Ciputat, Pondok Indah, Pondok Labu, Pondok Ungu, Pondok Cabe (Depok) dan Jatimulya, Jatiwaringin serta Jatiluhur (Bekasi).

Secara cepat juga Jakarta juga membangun transportasi ke berbagai kota-kota pendukungnya. Ada ratusan jaringan bus, angkot serta kereta api yang menghubungkan Jadebotabek. Setiap hari saja, dari Kota Bogor ada ratusan bus umum yang berangkat ke Jakarta. Serta ratusan Kereta Listrik yang diberangkatkan sejak pagi pukul 06:00 dari stasiun Bogor (stasiun paling selatan) hingga pukul 22:00 malam. Jakarta akhirnya semakin membesar dengan polarisasi kota-kota di sekitarnya yang tergabung dalam Jadebotabek.

Bandung, hanya dua jam perjalanan menggunakan sepeda motor dari Jakarta. Hal ini terjadi manakala jalan tol Jagorawi, Cileunyi-Pasteur dibangun pada awal tahun 2000-an. Bandung seolah menjadi magnet kedua bagi pekerja kantoran di Jakarta yang ingin melepas lelah pada saat weekend. Bandung akhirnya berkembang menjadi pusat hiburan, mulai dari fashion, kuliner serta pusat jajan masyarakat dan hiburan. Dari Jakarta ke Bandung sudah banyak ratusan travel yang siap mendukung melewati jalan tol Jagorawi, Cileunyi-Pasteur. Serta jaringan kereta api dari Jakarta ke Kiaracondong dan Stasiun Bandung. Posisi Bandung sebagai ibukota Jawa Barat semakin memberikan nilai plus tersendiri.

b) Yogyakarta dan Semarang. Dua kota yang berbeda provinsi serta menjadi ibukota masing-masing dari provinsinya. Yogyakarta sebagai sebuah kota budaya dan pendidikan memiliki beragam nilai plus tersendiri bagi perkembangannya menjadi sebuah kota besar. Sebagai kota pendidikan, Yogyakarta memiliki ratusan lembaga pendidikan, mulai dari sekolah dasar, sekolah menengah hingga perguruan tinggi. Lembaga pendidikan tersebut otomatis menjadi penyedot utama masuknya penduduk dari luar Yogyakarta untuk mendiami wilayah kota pendidikan tersebut. Implikasi dari arus migrasi pelajar dari luar kota ke Yogyakarta ada begitu banyak. Selain faktor-fakto negatif seperti adanya seks bebas tentu saja faktor positif menjadi potensi untuk berkembangnya bisnis kos-kosan, kuliner serta industri kreatif lainnya. Universitas Gajah Mada pernah melakukan riset bahwa arah perkembangan kota Yogyakarta cenderung berkembang ke arah utara. Dimana batasnya mulai dari Kraton Yogya, Malioboro hingga ke utara, Jalan Kaliurang, UNY hingga terus ke UGM. Ada beragam faktor kenapa kecenderungan tersebut terjadi. Selain banyak perguruan tinggi di wilayah Jogja utara juga pusat-pusat pemerintahan Yogya ada di sebelah utara (Timoho, Kridosono dan Balaikota). Semarang sendiri merupakan kota pantai yang berkembang karena arus ekonomi dari pelabuhan-pelabuhan di pantai utara yang semakin menunjukkan sentiment positif. Arus Impor dan Ekspor Provinsi Jawa Tengah selalu bergerak di pintu gerbang utama Tanjung Mas-Semarang. Selain, itu faktor adanya perguruan tinggi Universitas Diponegoro dan Universitas Negeri Semarang juga menjadi pemicu meningkatnya jumlah penduduk musiman kota Semarang. Antara Semarang dan Yogyakarta dihubungkan oleh jaringan transportasi bus, kereta dan beragam travel lainnya. Yogyakarta dan Semarang didesain untuk menjadi kawasan terpadu dalam hal pariwisata, ekonomi dan budaya yang disebut kawasan JOGLOSEMAR (Jogja, Solo, Semarang).

Surabaya-Malang. Secara historis dapat dilihat bahwa semenjak zaman kerajaan dan kolonial, Surabaya telah berkembang menjadi kota pelabuhan yang besar. Hal tersebut pastinya memicu adanya arus urbanisasi dari kota-kota disekelilingnya. Seperti Krian, Sidoarjo, Mojokerto dll. Arus urbanisasi tersebut menyebabkan adanya percampuran kebudayaan yang disebut budaya Arek. Seiring adanya percampuran kebudayaan, Surabaya semakin padat dengan penduduknya dan tentu saja naik ekonomi dan bisnisnya juga. Manakala Surabaya berhasil naik secara ekonomi, Malang juga terkena getahnya, karenanya urat nadi ekonomi Surabaya ditopang secara penuh oleh kota Malang (bahkan sejak zaman kolonial, para residen Belanda lebih sering berlibur ke kota Malang). Malang berkembang menjadi pusat kuliner, pariwisata serta pusat

gravatar

Dia Sang Rahasia, Episode "Perubahan"

hmmmm.. dah lama gak nge-post tentang daily.. posting kali ini mungkin agak berbau (kentut kali ya, hehehe) curhat alias curcol. hihihihi
tema kali ini adalah suatu perubahan.. yupz,, PERUBAHAN.. dunia ini atau bumi ini bukanlah hal hal yg statis, namun slalu berubah alias dinamis. begitu pula dengan tingkah laku seseorang. entah berubah dari jelek ke baik, atau bahkan dari baik ke jelek.
pengalaman pribadiku, aku pernah mendapat beberapa citra buruk terkait dengan makhluk yg namanya wanita. citra itu ato rumor itu menyebutkan kalo seorang Basya adalah seorang PLAYBOY.. entah dari siapa n dari mana julukan itu berasal.. whatever.. yang aku tau julukan itu berdasar pada aku yang gonta ganti pacar..
sebenernya seh, aku gak pengen gonta ganti cewek, setiap aku berkomitmen untuk pacaran ama seseorang, aku dah niat bakal serius ama dia. tapi,,,,,
keadaan mengatakan lain. di tengah jalan, ada saja hal yang mengharuskan hubunganku berakhir. nah, orang yang mengatakanku lelaki playboy ato apalah sebangsanya hanya melihat dari sisi mereka sendiri dan berpikiran sempit. tapi mereka belum merasakan gimana jadi di posisi aku pada waktu itu. aku sih cuek saja dengan kabar kaya' gitu. di kampus pun santer terdengar kabar2 seperti itu.. hadeeewwwhh,, kuping rasanya panas.
tapi mau gimana lagi? aku juga tak bisa menyalahkan mereka yang menyebutku begitu..
namun pada suatu saat, aku seakan tersihir (hahah lebay). tapi emang bener. aku tersihir oleh sesosok wanita yang menurut feelingku dia lah yg slama ini menjadi sosok rahasia. sosok rahasia yg MUNGKIN diciptakan Tuhan untukku. karena entah kenapa, tiada sebab tiada apa, aku merasakan hal yang berbeda dari biasanya. mungkin inilah CINTA.. yg telah lama tak kurasakan yg sedahsyat ini,, hihihihi
berawal dari observ dari jauh, hanya sekilas memandang dari kejauhan.. sampai pada suatu proses saling mengenal dan dalam bahasa anak muda, istilahnya pedekate.. hehe
dia berbeda.. dia tak sama.. dia spesial,, dia istimewa,, dia seakan menjadi penyempurna hidup,,
nah dari itulah,, Basya yg awalnya hanya sekedar berpacaran dan terkesan kurang serius ama cewek, namun kali ini beda.
aku begitu yakin dengan dia sang rahasia. sampai2 orang yang tlah lama kenal aku dan dekat aku, menjadi heran,,, siapa ya yg membuat basya seperti itu,, seakan tak mungkin Basya bisa sampai begitu sayang ama cewek..
namun inilah awal dari kisah PERUBAHAN, yaitu perubahan dari Basya yg gak serius ama cewek, menjadi sosok lelaki yg serius.. semoga perubahan ini mendapat dukungan sepenuhnya..
dan aku buktikan, kalo basya juga memiliki apa yang namanya CINTA.
bahagianya lagi, cewek itu tak termakan oleh kabar2 yg berhembus disana.. kalo aku adalah Player,,, dia percaya ma aku dan aku juga percaya padanya,,
manusia bodoh yg bisa menyiakannya.. karena tidak semua wanita bisa membuatku merasakan "sesuatu yang beda",,,
bila aku ditanya, kenapa aku sayang, cinta, suka ama cewek itu? aku bagai manusia bodoh, karena aku tak bisa menjawabnya...
aku sayang tidak karena sesuatu.. untuk "dia sang rahasia".. trimakasih untuk cintamu untukku.. ku kan menjaganya..

"cintailah seseorang bukan karena sesuatu, tapi cintailah seseorang tidak karena suatu apapun... cinta tak butuh sebab, karena bila suatu saat sebab itu hilang, maka ikut hilang pula rasa cintamu"

gravatar

Daerah Aliran Sungai (DAS)

Daerah aliran sungai (DAS) dapat diartikan sebagai kawasan yang dibatasi oleh pemisah topografis yang menampung, menyimpan dan mengalirkan air hujan yang jatuh di atasnya ke sungai yang akhirnya bermuara ke danau/laut (Manan, 1979).

DAS merupakan ekosistem yang terdiri dari unsur utama vegetasi, tanah, air dan manusia dengan segala upaya yang dilakukan di dalamnya (Soeryono, 1979). Sebagai suatu ekosistem, di DAS terjadi interaksi antara faktor biotik dan fisik yang menggambarkan keseimbangan masukan dan keluran berupa erosi dan sedimentasi. Secara singkat dapat disimpulkan bahwa pengertian DAS adalah sebagai berikut :
a) Suatu wilayah daratan yang menampung, menyimpan kemudian mengalirkanair hujan ke laut atau danau melalui satu sungai utama.
b) Suatu daerah aliran sungai yang dipisahkan dengan daerah lain oleh pemisah topografis sehingga dapat dikatakan seluruh wilayah daratan terbagi atas beberapa DAS.
c) Unsur-unsur utama di dalam suatu DAS adalah sumberdaya alam (tanah, vegetasi dan air) yang merupakan sasaran dan manusia yang merupakan pengguna sumberdaya yang ada.
d) Unsur utama (sumberdaya alam dan manusia) di DAS membentuk suatu ekosistem dimana peristiwa yang terjadi pada suatu unsur akan mempengaruhi unsur lainnya.

Daerah aliran sungai dapat dibedakan berdasarkan bentuk atau pola dimana bentuk ini akan menentukan pola hidrologi yang ada. Coarak atau pola DAS dipengaruhi oleh faktor geomorfologi, topografi dan bentuk wilayah DAS. Sosrodarsono dan Takeda (1977) mengklasifikasikan bentuk DAS sebagai berikut :

  • DAS bulu burung. Anak sungainya langsung mengalir ke sungai utama. DAS atau Sub-DAS ini mempunyai debit banjir yang relatif kecil karena waktu tiba yang berbeda.
  • DAS Radial. Anak sungainya memusat di satu titik secara radial sehingga menyerupai bentuk kipas atau lingkaran. DAS atau sub-DAS radial memiliki banjir yang relatif besar tetapi relatif tidak lama.
  • Das Paralel. DAS ini mempunyai dua jalur sub-DAS yang bersatu.

DAS merupakan kumpulan dari beberapa Sub-DAS. Mangundikoro (1985) mengemukakan Sub-DAS merupakan suatu wilayah kesatuan ekosistem yang terbentuk secara alamiah, air hujan meresap atau mengalir melalui sungai. Manusia dengan aktivitasnya dan sumberdaya tanah, air, flora serta fauna merupakan komponen ekosistem di Sub-DAS yang saling berinteraksi dan berinterdependensi.

Pengelolaan DAS dapat dianggap sebagai suatu sistem dengan input manajemen dan input alam untuk menghasilkan barang dan jasa yang diperlukan baik di tempat (on site) maupun di luar (off-site). Secara ekonomi ini berarti bentuk dari proses produksi dengan biaya ekonomi untuk penggunaan input manajemen dan input alam serta hasil ekonomi berupa nilai dari outputnya (Hulfschmidt, 1985).

Tujuan pengelolaan DAS secara ringkas adalah
(a) menyediakan air, mengamankan sumber-sumber air dan mengatur pemakaian air;
(b) menyelamatkan tanah dari erosi serta meningkatkan dan mempertahankan kesuburan tanah;
(c) meningkatkan pendapatan masyarakat.
Untuk mewujudkan tujuan ini maka perlu diperhatikan aspek-aspek seperti :
i. Aspek fisik teknis yaitu pemolaan tata guna lahan sebagai prakondisi dalam mengusahakan dan menerapkan teknik atau perlakuan yang tepat sehingga pengelolaan DAS akan memberikan manfaat yang optimal dan kelestarian lingkungan tercapai
ii. Aspek manusia, yaitu mengembangkan pengertian, kesadaran sikap dan kemauan agar tindakan dan pengaruh terhadap sumberdaya alam di DAS dapat mendukung usaha dan tujuan pengelolaan
iii. Aspek institusi yaitu menggerakkan aparatur sehingga struktur dan prosedur dapat mewadahi penyelenggaraan pengelolaan DAS secara efektif dan efisien
iv. Aspek hukum, yaitu adanya peraturan perundangan yang mengatur penyelenggaraan pengelolaan DAS

Daftar Isi Basyabook

Follow Me on Twitter

My Skype

My status

Ocehan @basya999

Ngobrol Yuk...

My Google Talk

Artikel Basya World